::: Keselamatan Jalan Merupakan Tanggung Jawab Kita Semua ::: POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN - TEGAL :::

Senin, 17 Oktober 2016

KAMPANYE KESELAMATAN JALAN #1

PERTEMUAN I

Pentingnya Keselamatan Jalan

Tujuannya     :
1.    Memahami dasar hukum program kampanye keselamatan jalan
2.    Memahami Pentingnya Kampanye Keselamatan

A.     Dasar hukum kampanye keselamatan
1.   UU No  22 Tahun 2009
Pasal 77 ayat (1)
Setiap orang yang mengemudikan Kendaraan Bermotor di Jalan wajib memiliki Surat Izin Mengemudi sesuai dengan jenis Kendaraan Bermotor yang dikemudikan.
Pasal 203
(1)   Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminnya Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
(2)   Untuk menjamin Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ditetapkan rencana umum nasional Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, meliputi:
a.    penyusunan program nasional kegiatan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
b.    penyediaan dan pemeliharaan fasilitas dan perlengkapan Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;
c.    pengkajian masalah Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; dan
d.    manajemen Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
2.   Instruksi Presiden RI Nomor 4 Tahun 2013 tentang Program Dekade Aksi Keselamatan Jalan Pilar IV yaitu Perilaku Pengguna Jalan yang Berkeselamatan, yang berfokus kepada Kampanye Keselamatan.
3.   RUNK Jalan 2011 – 2035
4.   Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 26 Tahun 2015, tentang Standar Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan

B.     Definisi kampanye
1.   Kampanye merupakan suatu alat untuk menyampaikan informasi, untuk meningkatkan kepedulian dan perubahan  perilaku dari target / audiens. Kampanye juga dapat dilihat sebagai alat advokasi kebijakan untuk menciptakan tekanan public pada actor-aktor kunci, misalnya peneliti, ilmuwan, media massa dan pembuat kebijakan (WWF (The World Wide Fund for Nature) Indonesia).
2.   Pfau dan Parrot (1993)
“A campaigns is conscious, sustained and incremental process designed to be implemented over a specified period of time for the purpose of influencing a specified audience” (Kampanye adalah suatu proses yang dirancang secara sadar, bertahap dan berkelanjutan yang dilaksanakan pada rentang waktu tertentu dengan tujuan mempengaruhi khalayak sasaran yang telah diterapkan).
3.   Rajasundarman (1981) “A campaigns is acoordinated use of different methods of communication aimed at focusing attention on a particular problem and its solution over a period of time” (Kampanye dapat diartikan sebagai pemanfaatan berbagai metode komunikasi yang berbeda secara terkoordinasi dalam periode waktu tertentu yang ditujukan untuk mengarahkan khalayak pada masalah tertentu berikut pemecahannya).
4.   Aktvitas komunikasi yang terorganisasi, ditujukan kepada khalayak tertentu pada waktu dan periode yang ditetapkan untuk tujuan tertentu (Leslie B. Snyder, 2002).
5.   Koordinasi dari berbagai metode komunikasi yang fokus pada permasalahan tertentu sekaligus cara pemecahannya dalam kurun waktu tertentu (Rajasundaram, 1981).
6.   Rogers dan Storey (1987) : “serangkaian tindakan komunikasi yang terencana dengan tujuan untuk menciptakan efek tertentu pada sejumlah besar khalayak yang dilakukan secara berkelanjutan pada kurun waktu tertentu” (Venus, 2004:7).
7.   Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia terbitan Balai Pustaka, kampanye diartikan sebagai gerakan atau tindakan serentak untuk melawan, mengadakan aksi,mengubah keadaan, mengubah perilaku dan lain-lain (Lukman; 1996: 437).
8.   Kampanye adalah sebuah tindakan doktet bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok, kampanye biasa juga dilakukan guna memengaruhi, penghambatan, pembelokan pecapaian.

C.   Kampanye Keselamatan Jalan
Kampanye keselamatan jalan yaitu suatu kegiatan penyampaian pesan yang terencana dan dilaksanakan oleh organisasi atau kelompok tertentu dan dalam waktu tertentu dengan tujuan dapat memberi efek atau dampak terhadap masyarakat atau audience mengenai keselamatan jalan seperti mengubah perilaku pengguna jalan, menjadikan pengguna jalan taat hukum dan taat peraturan, mengetahui etika dan menerapkan etika tersebut, serta mempunyai empati terhadap sesama pengguna jalan.

            Karakteristik Kampanye :
1.    Informatif
2.    Mengangkat permasalahan yang biasa dilakukan oleh masyarakat
3.    Memperbaiki kondisi / mempunyai dampak tertentu sesuai dengan tujuan kampanye
4.    Dilaksanakan dalam waktu tertentu
5.    Terorganisir
6.    Tidak bermuatan politik
7.    Memberikan pencerahan atau pemecahan pada masalah yang ada
8.    Memiliki tujuan yang jelas dalam memberikan kampanye keselamatan jalan, tujuan harus sejalan dengan rencana berdasarkan analisis suatu situasi yang berkaitan dengan keselamatan transportasi jalan.
9.    Target maksimal, mengkhususkan pada kategori pengguna jalan tertentu.
10. Fleksibel, memiliki rencana statis dalam lingkungan yang dinamis, karena seluruh kalangan masyarakat memiliki perilaku dan kepribadian yang berbeda – beda.

D.   Model Kampanye
1.    Model perkembangan lima tahap fungsional (Venus, 2004:18)
·         Tahap identifikasi merupakan tahap penciptaan identitas yang dengan mudah dapat diterima oleh khalayak.
·         Tahap legitimasi (dalam kampanye politik) untuk memperoleh dukungan yang kuat dalam lembaga independen.
·         Tahap partisipasi, bersifat nyata atau simbolik, ditujunjukkan oleh keterlibatan orang – orang dalam menyebarkan pamphlet, brosur untuk menghadiri kegiatan demonstrasi / kampanye.
·         Tahap penetrasi, pada tahap ini seorang kandidat sebuah produk berhasil menarik simpati masyarakat dan meyakinkannya bahwa kandidat tersebut adalah yang terbaik.
·         Tahap terakhir yaitu distribusi (tahap pembuktian)

2.    Model kampanye Ostergaard
Model ini dikembangkan oleh Leon Ostergaard, yaitu seorang teiritis dan praktisi kampanye dari jerman (Klingemann, 2002). Menurut Ostergaard sebuah rancangan program kampanye untuk perubahan social yang tidak didukung oleh temuan – temuan ilmiah tidak layak untuk dilaksanakan. Alasannya yaitu karena program semacam itu tidak akan menimbulkan efek atau dampak dalam menanggulangi masalah yang ada.
3.    The Communicative Function Model Judith Trent dan Robert Friendenberg
Mereka adalah seorang praktisi sekaligus pengamat kampanye politik di Amerika Serikat dalam bukunya yang bertajuk Political Campaign Communication. Model ini memusatkan analisisnya pada tahapan kegiatan kampanye. Langkah – langkahnya dimulai dari surfacing (pemunculan), primary (primer), nomination (pencalonan) dan selection (pemilihan).
4.    The Diffusion of Innovations Model
Model inovasi ini umumnya diterapkan dalam kampanye periklanan (commercial campaign) dan kampanye yang berorientasi pada perubahan social (social change campaign).

E. Contoh-contoh yang sudah di lakukan di masyarakat
1. Kampanye keselamatan jalan yang dilakukan oleh Satlantas Polres Lombok Timur.

             Kampanye ini bertujuan untuk mengubah masyarakat (heterogen/umum) agar tertib berlalu lintas dengan cara melakukan kampanye secara langsung kepada pengguna jalan yang melintas pada lokasi dilakukannya kampanye tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar