::: Keselamatan Jalan Merupakan Tanggung Jawab Kita Semua ::: POLITEKNIK KESELAMATAN TRANSPORTASI JALAN - TEGAL :::

Minggu, 19 Februari 2017

Ikhtisar Kampanye #15

Pertemuan 15
Analisis Swot Lomba PBB

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, dan threats). SWOT akan lebih baik dibahas dengan menggunakan tabel yang dibuat dalam kertas besar, sehingga dapat dianalisis dengan baik hubungan dari setiap aspek.
Analisis SWOT dapat dilakukan pada saat kita akan membuat suatu event/perlombaan. Berikut merupakan analisis SWOT yang terdapat dalam lomba PBB dalam rangka kampanye keselamatan jalan yang akan kami laksanakan :
ANALISIS SWOT LOMBA PBB
No
Jenis
Keterangan
1




Strength / Kekuatan
1. Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan merupakan sekolah kedinasan di kota Tegal sehingga mempunyai daya tarik tersendiri bagi para pelajar SMA
2. Fasilitas perlombaan terdapat dalam kampus jadi tidak perlu melakukan event di luar kampus
3. Ada penyisipan materi keselamatan jalan tentu saja akan menjadi daya tarik tersendiri karena biasanya lomba PBB hanya sebatas lomba tidak terdapat materi lainya
2.
Weakness / Kelemahan
1. Tidak adanya dukungan dari kampus membuat ruang gerak untuk mengadakan lomba sedikit terhambat terutama dari sisi perijinan


2. Waktu yang singkat membuat publikasi lomba PBB tidak maksimal


3. Dengan penyisipan materi keselamatan jalan yang relatif singkat kemungkinan materi yang terserap hanya sebagian



3.



Opportunity / Kesempatan
1. Massa yang terkumpul homogen sehingga dalam penyampaian materi akan lebih mudah ditambah karakteristik siswa sekolah menengah atas yang dapat dipengaruhi.


2. Rata-rata setiap SMA mempunyai ekstrakulikuler PBB

4.

Threat / Ancaman
1. Terdapat lomba PBB di tempat lain dan dalam waktu yang berdekatan
2. Banyak sekolah yang sedang sibuk dengan kegiatan di sekolahnya


3. Sumber dana sponsorship yang relatif sulit diminta untuk membantu dalam pendanaan


Ikhtisar Kampanye #14

Pertemuan 14
Evaluasi Penyisipan Pada Event Lomba PBB

Pada lomba PBB yang akan diselenggarakan pada tanggal 12 Februari 2017 akan dilakukan juga penyisipan/kampanye keselamatan jalan utamanya mengambil tema tentang Marka Jalan. Kampanye ini disisipkan pada saat jeda antara peserta satu dan yang lainnya serta menjelang akhir acara yaitu sebelum pengumuman  juara. Lembar evaluasi ini dimaksudkan agar kita dapat mengetahui tingkat pemahaman materi sebelum dan sesudah dilakukannya penyampaian materi.

Adapun untuk evaluasi dari penyisipan materi keselamatan jalan akan dilakukan dengan cara pre test dan post test. Jadi peserta akan diberi lembar evaluasi pre test sebelum penyisisipan materi dilakukan sedangkan post test dilakukan setelah penyisisipan kampanye. Rencananya pre test akan dilakukan sesaat setelah peserta melakukan daftar ulang dan akan diambil data diruangan kelas karena peserta setelah daftar ulang akan masuk ke kelas sebagai base camp. Lalu untuk post test akan dilakukan setelah penyisipan materi dan akan dilakukan di tempat lomba/indoor karena penyisipan meteri akan dilakukan sebelum pengumuman juara jadi para peserta merapat ke tempat lomba. Sampel yang akan dicari 75-100 responden.

Ikhtisar Kampanye #13

Pertemuan 13
Teknik Mengumpulkan Massa Dalam Event Lomba PBB

Salah satu teknik mengumupulkan massa adalah dengan membuat suatu event atau perlombaan. Dalam hal ini event digunakan untuk menarik perhatian orang banyak agar mereka dapat berdatangan dan berkumpul dalam satu tempat dengan maksud tertentu. Jenis Event dibedakan menjadi public event dan private event. Yang termasuk dalam public event adalah Perayaan budaya, seni atau hiburan, bisnis atau perdagangan, kompetisi olah raga, pendidikan dan ilmu pengetahuan, rekreasi, serta politik atau kenegaraan. Sedangkan private event meliputi perayaan pribadi seperti peringatan hari jadi, liburan keluarga, pesta pernikahan, dan pesta ulang tahun, serta event-event social seperti pesta-pesta, gala, dan acara reuni (Getz, 1997).
Dalam hal ini event yang akan kami buat adalah public event yaitu pelombaan baris-berbaris dan variasi. Tidak dapat dipungkiri lomba PBB saat ini terus berkembang dan menjadi salah satu lomba yang paling bergengsi antar SMP maupun SMA. Masing-masing sekolah pasti terdapat ekstrakulikuler PBB. Dari semula lomba PBB menggunakan pakaian seragam OSIS sampai saat ini dengan seragam kebesaran masing-masing sekolah yang terlihat mewah. PBB juga salah satu ajang untuk bekerja sama menjaga kekompakan dan disiplin dalam setiap gerakan.
Di dalam lomba PBB yang akan kami buat diselipkan materi-materi dengan tema keselamatan jalan yang akan berfokus pada tema mengenai Marka Jalan.Hal ini dikarenakan berdasarkan survei di kota Tegal pelanggaran marka merupakan pelanggaran dengan prosentase tertinggi di kota Tegal. Tema perlombaan PBB yang akan kami laksanakan adalah “Disiplin PBB Disiplin Berlalu Lintas”. Kami berharap gerakan aturan dalam peraturan baris berbaris dapat mereka tularkan ke dalam peraturan berlalu lintas. Lomba PBB ini dilaksanakan oleh siswa SMA yang masih mempunyai mental yang labil sehingga masih dapat dipengaruhi.


Ikhtisar Kampanye #12

Pertemuan 12
Teknik Mengumpulkan Massa

A. Teknik Mengumpulkan Massa
        1.      Hiburan
Hiburan adalah segala sesuatu baik yang berbentuk kata-kata, tempat, benda, perilaku yang dapat menjadi penghibur atau pelipur hati yang susah atau sedih. Pada umumnya hiburan dapat berupa musik, film, opera, drama ataupun berupa permainan bahkan olahraga. Berwisata juga dapat dikatakan sebagai upaya hiburan dengan menjelajahi alam ataupun mempelajari budaya. Mengisi kegiatan di waktu senggang seperti membuat kerajinan, keterampilan, membaca juga dapat dikatagorikan sebagai hiburan. Dalam hal ini hiburan yang dimaksud adalah suatu kegiatan yang bersifat menghibur dan mendatangkan banyak orang untuk menyaksikan kegiatan tersebut. Sehingga dengan berkumpulnya orang-orang kita dapat memanfaatkan keadaan tersebut untuk menyampaikan pesan/informasi.   
       2.      Pengumuman
Pengumuman adalah salah satu komunikasi yang biasanya ditujukan untuk target sasaran dalam lingkup tertentu. Teknik ini adalah salah satu cara yang paling murah, paling mudah, dan paling efektif. Apabila ditempatkan dan diawasi secara layak, maka pengumuman akan banyak menarik perhatian orang-orang yang berada dilingkup sekitar dimana pengumuman itu berada. Pengumuman biasanya ditempatkan dimana ia dapat dilihat dan dibaca dengan baik, yaitu: halte, papan informasi, papan iklan, dan di tempat umum lainnya. Informasi dalam sebuah pengumuman biasanya meliputi sebuah event, kegiatan sosial dan hiburan yang akan menarik perhatian orang sehingga mereka berdatangan untuk mengikuti kegiatan tersebut.
       3.      Kegiatan Sosial
Kegiatan Sosial merupakan suatu kegiatan dimana dengan adanya kegiatan ini kita dapat merapatkan kekerabatan kita. Kegiatan sosial diadakan dengan tujuan – tujuan tertentu. Kegiatan sosial antar warga yang dilakukan adalah untuk mewujudkan rasa cinta kasih, rasa saling menolong, rasa saling peduli sesama masyarakat yang sedang membutuhkan uluran tangan mereka. Dari segi teknik komunikasi, kegiatan sosial digunakan sebagai media untuk mengumpulkan orang/massa. Setelah massa yang berkumpul cukup banyak disitulah kita dapat menyampaikan pesan/informasi. Sehingga tujuan dari penyampaian informasi lebih efektif dan tepat sasaran.

       4.      Event
Getz (1997) mendefinisikan event sebagai berikut “Event are transient, and every event is a unique blending of its duration, setting, management, and people.” Artinya event adalah fana, tidak abadi, dan setiap event merupakan suatu campuran unik dari durasi, pengaturan, pengurus, dan orang-orangnya. Dalam hal ini event digunakan untuk menarik perhatian orang banyak agar mereka dapat berdatangan dan berkumpul dalam satu tempat dengan maksud tertentu. Jenis Event dibedakan menjadi public event dan private event. Yang termasuk dalam public event adalah Perayaan budaya, seni atau hiburan, bisnis atau perdagangan, kompetisi olah raga, pendidikan dan ilmu pengetahuan, rekreasi, serta politik atau kenegaraan. Sedangkan private event meliputi perayaan pribadi seperti peringatan hari jadi, liburan keluarga, pesta pernikahan, dan pesta ulang tahun, serta event-event social seperti pesta-pesta, gala, dan acara reuni (Getz, 1997).

B.  Teknik Menghibur Massa
      1.      Mengadakan kuis yang disertai hadiah
Kebanyakan orang akan tertarik dengan sesuatu hal yang ada hadiahnya. Maka dari itu, di sela suatu kegiatan yang memungkinkan orang untuk merasa bosan, akan lebih baik diadakan suatu kuis sebagai pemanis suasana. Sehingga massa akan lebih antusias dalam mengikuti kegiatan tersebut.
      2.      Menampilkan kesenian tradisional
Menampilkan sebuah kesenian tradisional merupakan hiburan yang cukup istimewa dalam suatu kegiatan. Untuk sebagian orang akan lebih menyukai kesenian tradisional dibandingkan dengan hiburan modern zaman sekarang. Selain itu juga dapat lebih menjaga dan melestarikan keberadaan kesenian tradisional di tengah era globalisasi ini.
      3.      Menampilkan grup musik
Menampilkan grup musik dalam sebuah kerumunan massa akan sangat menghibur bagi mereka. Disaat mereka mulai merasa bosan dengan pengarahan yang diberikan, ada baiknya jika diselingi dengan hiburan penampilan grup musik untuk memberikan penyegaran bagi mereka. Apalagi jika grup musik tersebut sebuah grup musik ternama.
      4.      Mendatangkan tokoh terkenal / artis
Salah satu cara menghibur massa yaitu dengan mendatangkan tokoh tekenal / artis. Hal ini dinilai bisa menghibur massa karena setiap orang mempunyai rasa simpati terhadap tokoh yang mereka idolakan. Dengan melihat secara langsung, diharapkan bisa menghibur massa yang mulai merasa bosan.
      5.      Mengadakan permainan
Mengadakan suatu permainan di sela kegiatan sangat efektif untuk menghibur para audiens / massa. Ketika mereka mulai jenuh dengan kegiatan yang diikuti, perlu diselingi dengan permainan agar pikiran mereka bisa jernih kembali dan siap menerima informasi. Selain itu bias saja di permainan tersebut diberikan hadiah bagi siapa yang menang.
Contoh Kegiatan Mengumpulkan Massa
       1.      Parodi
       2.      Mendatangkan tokoh terkenal
       3.      Mengadakan nikah masal
       4.      Penampilan grup music
       5.      Kegiatan bakti social
       6.      Kuis berhadiah
       7.      Pagelaran seni budaya
       8.      Mengadakan sunat masal
       9.      Kegiatan Jalan santai

       10.  Kompetisi olahraga

Ikhtisar Kampanye #11

Pertemuan 11
Pelajaran Kampanye Keselamatan Jalan di Rita Park

Kampanye keselamatan jalan di Rita Park dilakukan pada hari Sabtu tanggal 26 November 2016. Kampanye ini dilakukan pada acara puncak Hari Anak Nasional yang diselenggarakan oleh Rita Park. Kampanye yang dilakukan ditujukan pada anak usia sekolah mulai dari TK, SD, SMP, dan SMA. Acara dilakukan di halaman depan Rita Park. Desain kampanye kami susun dengan skenario kampanye terbuka, games, foto corner, dan joget keselamatan jalan yang telah dibuat oleh panitia.
Namun pada saat melakukan kampanye massa yang diharapkan banyak dan telah terkumpul ternyata sepi. Ternyata Hari Anak Nasional yang diselenggarakan pihak Rita Park tergolong sepi. Panitia pun melakukan jemput bola dengan membagi brosur ke massa yang ada di parkiran dan sekitar Rita Park.  Namun massa yang datang rata-rata ingin berkunjung ke Rita Mall dan masuk ke wahana Rita Park. Dari sini kami kesulitan melakukan pre test maupun post test. Dan sampai sore acara mau berakhir massa tak kunjung berkumpul. Hal ini menjadikan kampanye yang kami lakukan tergolong gagal karena tidak ada evaluasi untuk mengetahui timgkat pemahaman massa yag hadir dengan cara pre test maupun post test karena jumlah massa yang sedikit atau tegolong tidak ada massa.
Dari evaluasi yang kami lakukan ada beberapa hal yang membuat kampanye yang kami lakukan tergolong gagal dan dapat menjadi pelajaran bagi kami untuk melakukan kampanye keselamatan jalan dikemudian hari :
1.      Publikasi yang kurang maksimal karena waktu persiapan relatif singkat
2.      Koordinasi masing-masing seksi kepanitiaan kurang
3.      Hadiah yang disediakan kurang menarik

4.      Terlalu berespektasi mengenai massa yang datang sudah berkumpul pada acara Hari Anak Nasional sehingga diharapkan kami tinggal mengisi acara,

Ikhtisar Kampanye #10

Pertemuan 10
Unsur-Unsur Kampanye



kampanye sebagai serangkaian kegiatan komunikasi yang terorganiasi dengan tujuan untuk menciptakan dampak tertentu terhadap sebagian besar khalayak sasaran secara berkelanjutan dalam periode waktu tertentu ( Rogers dan Storey (1987). Jadi kampanye merupakan salah satu komunikasi jadi terdapat 6 unsur yang harus dipenuhi sebagai berikut :

1. Komunikator (source).

2. Pesan (message).

3. Media/saluran (channel)

4. Komunikan (receiver)

5. Umpan Balik ( Feedback )

6. Dampak (effect)

Pengertian :

1. Komunikator (source)

Komunikator adalah pihak yang bertindak sebagai pengirim pesan dalam proses komunikasi. Dengan kata lain, komunikator merupakan seseorang atau sekelompok orang yang berinisiatif untuk menjadi sumber dalam sebuah hubungan. Komunikator tidak hanya berperan sebagai pengirim pesan saja, namun juga memberikan respons dan menjawab pertanyaan yang disampaikan sebagai dampak dari proses komunikasi yang berlangsung, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Pesan (message).

Pesan merupakan keseluruhan apa yang disampaikan oleh komunikator. Pesan dapat berupa kata-kata, tulisan, gambaran atau perantara lain. Pesan ini memiliki inti, yakni mengarah pada usaha untuk mengubah sikap dan tingkah laku komunikan. Inti pesan akan selalu mengarah pada tujuan akhir komunikasi itu.

3. Media/saluran (channel)

Sarana komunikasi/channel biasa disebut dengan media yang digunakan sebagai penyalur pesan dalam proses komunikasi. Pemilihan sarana/media dalam proses komunikasi tergantung pada sifat berita yang akan disampaikan.

4. Komunikan (receiver)

Komunikan merupakan penerima pesan atau berita yang disampaikan oleh komunikator. Komunikan bisa terdiri satu orang atau lebih, bisa dalam bentuk kelompok. Dalam proses komunikasi, komunikan adalah elemen penting karena dialah yang menjadi sasaran komunikasi dan bertanggung jawab untuk dapat mengerti pesan yang disampaikan dengan baik.

5. Umpan balik (feedback)

Umpan balik dapat dimaknai sebagai jawaban komunikan atas pesan yang disampaikan oleh komunikator kepadanya. Pada komunikasi yang dinamis, komunikator dan komunikan terus menerus bertukar peran.

6. Dampak (effect)

Dampak merupakan efek perbedaan yang dialami oleh komunikan sebelum dan sesudah menerima pesan. Bila sikap dan tingkah laku komunikan berubah sesuai dengan isi pesan maka komunikasi telah berjalan dengan baik. Dampak/efek sesungguhnya dapat dilihat dari opini individu, opinipublik maupun opini secara luas. Namun semuanya mengarah kepada perubahan yang terjadi pada komunikan setelah menerima pesan.



Ikhtisar Kampanye #9

Pertemuan 9
Evaluasi Kampanye Rita Park

1.    Evaluasi Kampanye
Evaluasi mengukur perkembangan yang dicapai dalam meraih tujuan yang telah ditetapkan dalam kampanye dan/atau sasaran untuk program yang lebih besar. Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau Organisasi Kesehatan Dunia menyoroti evaluasi sebagai proses yang sangat penting dalam pengendalian tembakau secara efektif dan menyeluruh.
Ingatlah, untuk memiliki ukuran dampak kampanye, Anda memerlukan pra-ukuran atau tolok ukur sebagai pembanding bagi pasca-pengukuran. Karena itu, penting halnya bahwa evaluasi menjadi salah satu hal pertama yang direncanakan.
Evaluasi yang dilakukan secara cermat akan memberikan banyak informasi berkenaan dengan kelebihan dan kekurangan pelaksanaan kampanye yang pada gilirannya dapat digunakan sebagai rekomendasi bagi penyelenggaraan kampanye berikutnya.

2.    Mengapa Melakukan Evaluasi kampanye
Gregory (2000) pakar kampanye Inggris mengemukakan lima alasan penting mengapa evaluasi perlu dilaksanakan.
1.      Evaluasi dapat memfokuskan usaha yang dilakukan. Jika  tahu bahwa Anda akan dinilai berdasarkan kriteria tertentu, maka  akan lebih memfokuskan usaha pada hal-hal yang menjadi prioritas pencapaian tujuan.
2.      Evaluasi menunjukkan keefektifan pelaksanaan kampanye dalam merancang dan mengimplementasikan  programnya. Bila dalam suatu program kampanye Anda berhasil menunjukkan keefektifan kerja, maka itu akan meningkatkan kredibilitas Anda sebagai pelaksana kampanye.
3.      Memastikan  efisiensi biaya. Kampanye selalu melibatkan biaya besar, dan penyelenggara kampanye tidak ingin dana dan berbagai sumber daya lain terbuang sia-sia. Mereka selalu menghendaki adanya pencapaian tujuan yang berarti sebagai ganti biaya yang dikeluarkan. Jadi setiap rupiah yang dikeluarkan sudah jelas peruntukkannya.
4.      Evaluasi membantu pelaksana untuk menetapkan tujuan secara realistis, jelas dan terarah. Di sini berbagai relevan akan dengan cepat diidentifikasi dan langsung disingkirkan.
5.      Evaluasi membantu akuntabilitas (pertanggungjawaban) pelaksana kampanye. Dalam hal ini pelaksana kampanye dapat mempertanggungjawabkan segala kebijakan, tindakan bahkan rancangan kampanye yang telah dibuat sebelumnya.

3. Evaluasi Kampanye Keselamatan Jalan di Rita Park
                  a.       Kekurangan
·         Kurangnya koordinasi saat acara jadi ketika acara berlangsung personel banyak yang tidak berada di tempat,menyebar tidak jelas jadi massa yang sebenarnya tertarik malah tidak diajak dan cenderung mencari massa di parkiran tidak di sekitar tempat acara
·         Lagu yang diputar atau dinyayikan tidak sesuai genre atau tema keselamatan jalan malah memutar lagu dangdut
·         Terlihat sekali kurangnya kesiapan pelaksanaan acara karena acara terkesan semrawut
·         Tidak ada yang menjaga stand di foto corner untuk mengarahkan pengunjung untuk melakukan foto corner padahal banyak yang melirik namun takut-takut
                       
                        b.      Kelebihan
·         Mampu menjelaskan game secara gamblang dan jelas
·         Kreativitas saat gerakan flash moop keselamatan jalan
·         Jadwal acara sudah tersusun rapi namun ketiadaan massa mengakibatkan jadwal tidak berjalan dengan baik


Ikhtisar Kampanye #8

PERTEMUAN 8
DESAIN KAMPANYE KESELAMATAN JALAN
AJI HARTONO (MKTJ.A-DEWASA)
Implementasi  Kampanye Keselamatan Jalan Di Rita Park
A.       Dasar Hukum
1.    Pasal 57 Ayat (1) Jo Ayat (2) UU NO. 22 TAHUN 2009 Tentang Lalu Lintas Dan Angkutan  Jalan bahwa “Setiap Kendaraan Bermotor yang dioperasikan di Jalan wajib dilengkapi dengan perlengkapan Kendaraan Bermotor. Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Sepeda Motor berupa helm standar nasional Indonesia"
2.    Pasal 106 ayat (8) UU No. 22/2009 mengatur bahwa “Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor dan Penumpang Sepeda Motor wajib mengenakan helm yang memenuhi standar nasional Indonesia.”
3.    Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK).
4.    Instruksi Presiden Nomor 4 tahun 2013 tentang program dekade aksi keselamatan jalan. Pilar nomor 4 mengenai Perilaku Pengguna Jalan Yang Berkeselamatan yang fokus pada Penddikan formal keselamatan jalan  Kampanye keselamatan jalan.

B.       Identifikasi Sasaran Kampanye Rita Park
Penentuan tema dan sasaran kampanye keselamatan  jalan yang diadakan di Rita Park kota Tegal yaitu dengan melakukan survei pendahuluan mengenai pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh masyarakat di Kota tegal. Sample yang digunakan untuk survei pendahuluan adalah di simpang kardinah kota Tegal. Simpang tersebut merupakan titik pertemuan arus dari Kota Tegal dan Kabupaten Tegal. Survei dilakukan pada jam 06.30 – 08.00 WIB dengan mantau dan mencatat pelanggaran yang dilakukan masyarakat di simpang tersebut. Anggota survei sendiri merupakan taruna Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan kelas MKTJ A. anggota kelas di bagi kedalam 4 (empat) kelompok, dan masing-masing kelompok bertugas dalam 1 kaki simpang, berikut merupaka data hasil survei pendahuluan.
Dari hasil survei pendahuluan perilaku pengguna jalan yang dilakukan di simpang kardinah Kota Tegal, menyatakan bahwa pelanggar berusia 36 – 45 merupakan terbanyak melakukan pelanggaraan, usia 46 – 55 tahun menyusul di tempat kedua sebagai usia paling banyak melakukan pelanggaraan yang menyatakan bahwa banyak pelanggaran, usia 26 – 35 tahun usia paling banyak melakukan pelanggaran lalu lintas ketiga. Untuk usia anak sekolah yaitu 5 – 11 tahun, 12 – 16 tahun, 17 – 25 tahun masing-masing prosentase pelanggaran yaitu 0%, 5% dan 6%. Pada usia 26 – 55 tahun banyak melakukan pelanggaraan lalu lintas, padahal pada usia tersebut sudah memiliki anak dan anaknya tersebut akan cenderung melakukan tindakan sesuai dengan perilaku orang tuannya, apabila anak tersebut berlalu lintas bersama orang tuanya, dan orang tuannya tersebut melakukan pelanggaran lalu lintas, kemungkinan besar anak tersebut juga akan mengikuti orang tuannya.
Dari hasil survei pendahuluan perilaku pengguna jalan yang dilakukan di simpang kardinah Kota Tegal, pelanggaran yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat kota Tegal di simpang kardinah adalah melanggar marka utuh, penggunaan helm dan sabuk keselamatan. Marka merupakan suatu petunjuk bagi pengguna jalan dan biasanya merupakan penjelas bagi rambu yang ada disekitarnya, dikhawatirkan masyarakat belum mengetahui tantang rambu sehingga mereka juga belum mengeti tentang guna marka. Penggunaan perlengkapan keselamatan untuk berkendara juga masih kurang diperhatikan oleh masyarakat, terlebih untuk penggunaan sabuk keselamatan dan penggunaan helm. Untuk penggunaan helm, masyarakat belum mengerti cara memakai helm yang sesuai padahal dari komposisi kendaraan yang melewati simpang kardinah, peling banyak merupakan kendaraan sepeda motor, hal tersebut dikhawatirkan akan menambah deretan data keparahan korban kecelakaan semakin meningkat apabila pengendara sepeda motor mengalami kecelakaan Dari analisi tersebut ditentukan tema atau materi yang akan digunakan sebagai kampanye keselamatan adalah penggunaan helm dan rambu lalu lintas. Sasaran yang dituju adalah masyarakat, khususnya anak usia sekolah baik TK, SD, SMP dan SMA dan usia produktif. Acara tersebut juga bersamaan dan juga mamanfaatkan momentum hari anak nasional.

C.       Profil Massa
Karakteristik Siswa Sekolah Menengah Atas
Intelektual adalah orang yang menggunakan kecerdasannya untuk bekerja, belajar, membayangkan, mengagas, atau menyoal dan menjawab persoalan tentang berbagai gagasan. Pertumbuhan otak mencapai kesempurnaan pada usia 12–20 tahun secara fungsional, perkembangan kognitif (kemampuan berfikir) remaja dapat digambarkan sebagai berikut:
1.      Secara intelektual remaja mulai dapat berfikir logis tentang gagasan abstrak.
2.      Berfungsinya kegiatan kognitif tingkat tinggi yaitu membuat rencana, strategi, membuat keputusan-keputusan, serta memecahkan masalah.
3.      Sudah mampu menggunakan abstraksi-abstraksi, membedakan yang konkrit dengan yang abstrak.
4.      Munculnya kemampuan nalar secara ilmiah, belajar menguji hipotesis.
5.       Memikirkan masa depan, perencanaan, dan mengeksplorasi alternatif untuk mencapainya psikologi remaja.
6.      Mulai menyadari proses berfikir efisien dan belajar berinstropeksi.
7.      Wawasan berfikirnya semakin meluas, bisa meliputi agama, keadilan, moralitas, dan identitas (jati diri).
Ada beberapa pendapat mengenai karakteristik perkembangan intelektual pada anak usia remaja, diantaranya adalah digambarkan oleh Keating (Syamsu Yusuf, 2004 : 195 - 196) sebagai berikut:
1.        Kemampuan intelektual remaja telah sampai pada fase operasi formal sebagaimana konsep Piaget. Berlainan dengan cara berpikir anak-anak yang tekanannya kepada kesadaran sendiri di sini dan sekarang (here and now), cara berpikir remaja berkaiatan erat dengan dunia kemungkinan (world of possibilities).
2.        Melalui kemampuannya untuk menguji hipotesis, muncul kemampuan nalar secara ilmiah.
3.        Mampu memikirkan masa depan dan membuat perencanaan dan mengeksplorasi berbagai kemungkinan untuk mencapainya.
4.        Mampu menyadari aktivitas kognitifnya dan mekanisme yang membuat proses kognitif tersebut efisien atau tidak efisien.
5.        Cakrawala berpikirnya semakin luas.
Implikasi Perkembangan Intelek Remaja terhadap Penyelenggaraan Pendidikan Piaget menyebutkan bahwa sebagian besar remaja mampu memahami dan mengkaji konsep-konsep abstrak dalam batas-batas tertentu. Menurut Bruner, siswa usia remaja ini dapat menggunakan bentuk-bentuk simbol dengan cara yang canggih. Guru dapat membantu mereka dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses (discover approach) dengan memberi penekanan pada penguasaan konsep-konsep abstrak. Karena siswa pada usia remaja ini masih dalam proses penyempurnaan penalaran, guru hendaknya tidak menganggap bahwa mereka berpikir dengan cara yang sama dengan guru. Untuk itu, guru perlu memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengadakan diskusi secara baik serta memberikab tugas-tugas penulisan makalah. Dalam hal ini, guru hendaknya mengamati kecenderungan-kecenderungan remaja untuk melibatkan diri dalam hal-hal yang tidak tergali. Cara yang baik dalam mengatasi bentuk-bentuk pemikiran yang belum matang ialah membantu siswa menyadari bahwa mereka telah melupakan pertimbangan-pertimbangan tertentu. Namun, bila permasalahan tersebut merupakan masalah kompleks dengan bobot emosi yang cukup dalam, hal itu bukan tugas yang mudah.

D.       Model Yang Digunakan
a.    Metode Didaktik
Pada metode didaktik, dimana penyaji kampanye yang paling aktif dalam kampanye keselamatan jalan, sedangkan sasaran bersifat pasif dan tidak diberikan kesempatan untuk ikut serta mengemukakan pendapatnya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan apapun. Metode ini bersifat satu arah (one way method). Di dalam kegiatan ini dilakukan penyampaian materi dengan dua cara yaitu:
1)   Secara langsung melalui ceramah
Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, pengertian, materi atau gagasan secara lisan kepada sekelompok sasaran sehingga dapat memperoleh informasi tentang keselamatan.
2)   Secara tidak langsung
Dalam penyuluhan ini yang memberikan penyuluhan secara tidak langsung namun dengan menggunakan media, seperti stiker, banner/lomba foto corner, lomba menempel rambu lalu lintas, games cara menggunakan helm yang baik dan benar, dan flash mop yang merupakan demonstrasi untuk membuat komitmen tentang pentingnya keselamatan jalan.
b.    Metode Sokratik
1)   Diskusi dan tanya jawab
Diskusi kelompok adalah suatu kegiatan pembicaraan yang direncanakan dan telah dipersiapkan tentang topik pembicaraan dengan seorang pemimpin diskusi yang telah ditunjuk, dalam hal ini akan dilakukan oleh pembawa acara (MC). Dalam kampanye keselamatan kali dilakukan diskusi mengenai hal-hal yang kurang jelas mengenai aturan atau apapun terkait keselamatan jalan, tidak hanya diskusi saja melainkan terdapat sesi tanya jawab didalamnya.
2)   Studi kasus
Studi kasus adalah sekumpulan situasi masalah tentang lingkungan sekitar. Permasalahan tersebut merupakan bagian dari kehidupan yang mengandung diagnosis dan kepentingan. Dapat disampaikan secara lisan maupun tertulis, drama, ilustrasi, atau film yang dapat juga berupa rekaman.

E.       Metode Kampanye di Rita Park
a.    Berdasarkan teknik komunikasi yang digunakan:
1)   Metode penyuluhan secara langsung
Tatap muka antara penyuluh dan sasaran penyuluhan (demonstrasi, kursus, diskusi, dll).
2)   Metode penyuluhan tidak langsung
Dilakukan melalui perantara/media komunikasi (pemasangan poster, penyebaran brosur/leaflet/majalah, siaran radio, siaran televisi, pemutaran film, dll).
b.    Berdasarkan Penggunaan ruang:
1)   Dalam Ruangan (Indoor)
Penyampaian materi terletak didalam subuah gedung, aula atau kelas.
2)   Luar Ruangan (outdoor)
Penyampaian terdapat lapanagan, tempat wisata, jalan dan sebagainya.
c.    Berdasarkan jumlah sasaran
1)   Individu
Penyampaian kampanye secara langsung antara penyuluh dengan orang per orang.
2)   Pendekatan kelompok
Penyampaian informasi antara penyuluh dengan sekelompok orang (diskusi, kursus, serasehan, dll).
3)   Pendekatan massal
Dilakukan antara lain dengan cara siaran radio, siaran televisi, pemasangan poster/spanduk, kampanye, dll.