PERTEMUAN
6
DESAIN KAMPANYE KESELAMATAN
AJI
HARTONO (MKTJ.A-DEWASA)
Kampanye
Keselamatan Jalan
Dalam
Kegiatan Pramuka di SMP N 1 Slawi
A. Latar Belakang
Kecelakaan lalu
lintas adalah suatu peristiwa di jalan yang tidak diduga dan tidak disengaja
melibatkan kendaraan dengan atau tanpa pengguna jalan lain yang mengakibatkan
korban manusia dan/atau kerugian harta benda (Undang-Undang nomor 22 tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan).
Menurut
Pignataro maupun Dirtjen Perhubungan
Darat, penyebab utama terjadinya kecelakaan lalu lintas adalah manusia (90%).
Temuan Global
Burden of Disease untuk tahun 2010 menunjukkan bahwa di seluruh dunia
kematian akibat kecelakaan lalu lintas adalah penyebab kematian utama nomor 8
dan pada kelompok usia 10 – 29 tahun kecelakaan lalu lintas adalah penyebab kematian nomor 1 atau nomor
dua. Pada tahun 2013, jumlah kejadian kecelakaan lalu lintas mencapai 101.106
dengan korban meninggal mencapai 26.416 jiwa dan kerugian material mencapai Rp.
254,6 miliar (Korlantas POLRI).
Pelanggaran lalu – lintas yang tinggi menandakan
buruknya budaya keselamatan dalam berlalu lintas, terutama pelajar pada usia
produktif. Pendidikan keselamatan jalan menjadi hal yang langka dikalangan anak
– anak baik di lingkungan keluarga maupun sekolah.
Kedisiplinan berlalu lintas memang sangat penting
untuk keselamatan di jalan raya. Untuk menumbuhkan kedisiplinan berlalu lintas
pada masyarakat, sebaiknya dilakukan sosialisasi kepada usia remaja dan usia produktif tentang
keselamatan lalu lintas.
Berdasarkan survey yang telah dilakukan di SMP Negeri 1 Slawi, data menunjukan bahwasebanyak 335 siswa/i SMP Negeri 1 Slawi diantar dengan menggunakan
sepeda motor. Sebanyak
325 siswa/i
(97%) yang diantar orang tuanya tidak menggunakan helm saat membonceng, dan 6
siswa/i (2%) menggunakan
helm tanpa mengaitkan pengait.
Hanya terdapat 4 siswa/i saja atau (1%) yang menggunakan helm dengan benar.
Hal ini perlu ditindak lanjuti untuk meningkatkan kesadaran masyarakat
khususnya siswa/i
SMP Negeri
1 Slawi agar lebih peduli terhadap keselamatan lalu lintas.
Untuk menanggapi isu tersebut, perlu diadakannya penyuluhan mengenai pentingnya memakai
helm dalam berkendara baik pada saat mengendarai maupun pada saat membonceng.
Sasarannya adalah siswa/i SMP Negeri 1 Slawi dengan tujuan dengan diadakannya
penyuluhan tersebut dapat mengurangi pelanggaran lalu lintas yang terjadi dan
meningkatkan penggunaan helm bagi siswa/i Sekolah Menengah Pertama yang diantar
menggunakan sepeda motor.
B. Profil Sasaran
1.
Lokasi Penyuluhan
Pelaksanaan kampanye penyuluhan
keselamatan dilaksanakan di SMPNegeri 1 Slawi pada kegiatan ekstrakulikuler
Pramuka.
2.
Budaya
Komunikan dalam
kegiatan penyuluhan kali ini adalah siswa/ikelas VII dan VIIISMP Negeri 1 Slawi
dengan jumlah siswa/i kelas VII sebanyak____ dan kelas VIII sebanyak ____. Berdasarkan
hasil pengamatan yang telah dilakukan pada hari Rabu, 9 November 2016, mayoritas
siswa/iSMP Negeri 1 Slawi berangkat ke sekolah di antar oleh orang tuanya
dengan menggunakan sepeda motor. Karena pada kegianat kampanye ini mengambil
tema pentingnya helm untuk keselamatan, maka pengamatan dilakukan pada siswa/i
yang diantar ke sekolah dengan menggunakan sepeda motor baik yang menggunakan
helm, maupun yang menggunakan helm tetapi tidak meng-click pengait, serta yang
tidak menggunakan helm.
Diketahui bahwa dari sebanyak 334 siswa/i yang diantar dengan menggunakan
sepeda motor, 325 siswa/i (97%) tidak memakai helm, 6 siswa/i (2%) memakai helm
tetapi tidak di-click, dan 3 siswa/i (1%) saja yang memakai helm.
Dari hasil wawancara
dengan orang tua yang mengantarkan putra-putrinya ke sekolah, alasan tidak
memakai helm untuk putra-putrinya adalah karena dianggap mereka masih sekolah,
apalagi jenjang Sekolah Menengah Pertama, masih ada toleransi untuk tidak memakai
helm. Selain itu, jarak dari rumah menuju sekolah yang relatif dekat, maka
mereka tidak dipakaikan helm.
Hal ini yang
melatarbelakangi kegiatan kampanye keselamatan yang dilaksanakan di SMP Negeri
1 Slawi difokuskan pada materi pentingnya helm untuk keselamatan baik bagi
pengendara maupun pembonceng sepeda motor.
C.
Tujuan
Tujuan:
Secara umum pemberian penyuluhan ini bermaksud sebagai
salah satu pemenuhan tugas mata kuliah disisi lain juga bisa sebagai sarana
untuk menanamkan pendidikan berkeselamatan pada anak SMP atau usia Remaja.
Secara khusus kegiatan penyuluhan ini bertujuan untuk
:
1. Menanamkan
perilaku berkeselamatan pada anak usia
remaja setara Sekolah
Menengah Pertama khususnya penggunaan helm supaya
lebih berhati-hati dalam berlalu-lintas di jalan; dan Mengurangi
pelanggaraan lalu lintas berupa membonceng tanpa memakai helm.
Manfaat:
1.
Bagi Penulis
a. Penyuluhan ini
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi dengan masyarakat
umum secara langsung;
b. Penyuluhan ini
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mem-berikan penyuluhan kepada masyarakat dalam
hal ini anak usia remaja setara Sekolah
Menengah Pertama; dan
c. Penyuluhan ini
secara langsung merupakan bentuk pengaplikasian dari kuliah desain kampanye
keselamatan jalan.
2.
Bagi instansi
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan
masyarakat lebih mengenal Politeknik
Keselamatan Transportasi Jalan Tegal.
3.
Bagi masyarakat
a. Kegiatan ini
dilakukan dengan harapan untuk menanamkan perilaku yang berkeselataman pada
anak SMP sehingaa nantinya saat dewasa bisa diterapkan dengan baik; dan
b. Diharapkan anak
SMP dapat memberikan dampak positif tentang penyuluhan ke lingkungan dan
keluargannya.
D.
Materi
1.
Dasar hukum penggunaan
helm
(1)
Setiap Kendaraan Bermotor yang
dioperasikan di Jalan wajib dilengkapi dengan perlengkapan Kendaraan Bermotor.
(2)
Perlengkapan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) bagi Sepeda Motor berupa helm standar nasional Indonesia.
b.
Pasal 106
ayat (8) UU No. 22/2009 mengatur bahwa:
“Setiap orang yang mengemudikan Sepeda Motor dan
Penumpang Sepeda Motor wajib
mengenakan helm yang memenuhi standar nasional Indonesia.”
2.
Pengertian helm
Helm (bahasa Belanda: Helm) adalah bentuk perlindungan tubuh yang dikenakan di kepala
dan biasanya dibuat dari metal atau bahan keras lainnya seperti kevlar, serat
resin, atau plastik.Helm yang digunakan untuk melindungi kepala bila terjadi kecelakaan lalu-lintas pada para pengguna sepeda motor. Pertama sekali dicetuskan
untuk diwajibkan untuk digunakan di Indonesia oleh Kepala Kepolisian RI Hoegeng, tetapi mendapatkan
penolakan yang keras pada waktu itu, kemudian ditetapkan secara resmi di dalam
Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1992.
3.
Fungsi Helm
a.
Melindungi Kepala dari Benturan Saat
Kecelakaan.
Apa
yang terjadi jika tiba-tiba kita terpental dari sepeda motor yang sedang melaju
kencang? Kemungkinan besar kepala kita akan membentur sesuatu saat mendarat
entah itu aspal, batu, pagar pembatas, pohon, rumput dan lain sebagainya. Tidak
bisa kita bayangkan jika kita jatuh dengan posisi kepala lebih dulu pada benda
keras karena bisa menyebabkan kematian. Jika hal tersebut tidak ingin terjadi
pada diri anda, maka bekali diri anda dengan helm yang dapat meminimalisir efek
benturan yang terjadi. Gunakan helm yang memiliki sertifikasi SNI asli agar
lebih terjamin kualitas proteksinya. Pilih helm yang ukurannya sesuai dengan
kepala kita, rasanya nyaman dipakai dan ada pelindung dagu agar tidak
luka/besot saat terjatuh dari motor, terutama helm yang half face.
b.
Melindungi Mata dari Angin, Debu dan
Kotoran serta Benda Keras Lainnya.
Cobalah
anda pacu sepeda motor anda secepat mungkin tanpa menggunakan helm. Sudah pasti
tidak akan nyaman berkendara dengan cara seperti itu. Ada banyak
ketidaknyamanan yang bisa berujung pada kecelakaan jika berkendara sepeda motor
tanpa helm yang ada kaca pelindungnya, yaitu seperti :
1)
Mata kelilipan debu dan kotoran sehingga
sulit melihat dengan jelas;
2)
Kepala bisa cedera jika terkena timpukan
atau jatuhan benda keras;
3)
Angin yang kencang bisa menyebabkan
penyakit bell's palsy yang berbahaya;
4)
Dapat merusak paru-paru jika
terus-menerus menghirup udara yang bergerak cepat; dan
5)
Wajah, leher dan rambut akan kotor dan
terlihat berantakan sesampainya di tempat.
c.
Melindungi Kepala dari Panasnya Terik
Matahari.
Tahukah
anda bahwa sengatan sinar matahari yang terus-menerus mengenai kulit kita dapat
berdampak buruk pada kesehatan tubuh kita. Kulit kita bisa terkena kanker kulit
yang sangat berbahaya. Belum lagi kulit bisa terbakar oleh sinar matahari
sehingga akan terasa tidak nyaman. Selain itu kulit kita pun akan berubah
menjadi lebih gelap / hitam sehingga akan mengurangi keindahan penampilan kita
di depan orang lain.
d.
Melindungi Kepala dari Basah Air Hujan
Saat
hujan turun, helm akan sangat membantu kita untuk membuat kepala, wajah dan
rambut kita tetap kering tidak kehujanan. Kombinasi setelan mantel hujan,
sepatu bot dan helm cukup untuk menaklukkan hujan ketika berkendara dengan
sepeda motor. Bagi sebagian orang, daerah kepala harus tetap kering agar tidak
jatuh sakit, sehingga akan sangat terbantu sekali oleh helm ketika hujan jatuh
secara mendadak di tengah jalan. Jika menggunakan helm tidak standar seperti
helm cetok / helm proyek, maka kemungkinan untuk basah pada bagian kepala
sangat besar.
e.
Membuat Penampilan Menjadi Lebih Baik
(Estetika).
Helm
bisa menunjukkan serta meningkatkan status sosial / kelas sosial seseorang. Ada
banyak orang yang ekonominya menengah ke bawah menjadi terlihat berasal dari
kalangan elit dengan sepeda motor keren dan kelengkapan berkendara yang keren
pula termasuk helmnya. Tanpa helm yang bagus dan bersih, maka rasa percaya diri
seseorang bisa turun. Helm yang keren beserta pakaian keren lainnya bisa menipu
orang yang melihatnya, karena seseorang yang biasa-biasa saja bisa
berubah menjadi sangat keren.
f.
Menaati Aturan.
Sudah
menjadi peraturan yang wajib diketahui bersama bahwa setiap pengendara sepeda
motor wajib menggunakan helm standar nasional SNI agar tidak ditilang polisi di
jalan raya. Dengan memakai helm yang sesuai dengan anjuran pemerintah baik
untuk pengemudi sepeda motor maupun penumpang yang dibonceng, maka polisi tidak
akan menilang kita untuk masalah helm. Selain helm pun kita juga wajib mentaati
peraturan berlalulintas yang baik agar aman dari tilangan polisi yang hanya
akan menyusahkan diri kita saja.
4.
Jenis Helm
a.
Helm Cetok/Shorty
Kelebihan dari helm ini adalah mampu melindungi bagian atas kepala meski dengan tingkat
perlindungan yang sangat minim. Helm jenis ini dirancang untuk memudahkan
penglihatan dan pendengaran penggunanya. Helm ini mudah dibawa dan disimpan
karena bentuknya yang simple. Harga helm jenis ini biasanya murah.
Kekurangan helm ini adalah dengan tidak adanya bagian yang menutupi telinga, helm ini
biasanya membahayakan pen-dengaran
penggunanya akibatnya suara noise yang ditimbulkan ketika berkendara. Helm ini
tidak memberikan proteksi yang baik terhadap kepala. Fungsi helm ini tak
ubahnya topi saja, say “No” untuk helm yang ini.
b.
Helm Half-Face
Kelebihan dari helm ini adalah melindungi bagian atas, samping (telinga)
dan belakang (leher). Helm jenis ini memberikan perlindungan yang sedikit
dibanding helm “cetok”. Mudah dipakai dan dilepas. Beberapa helm jenis ini
dilengkapi dengan bantalan dari bahan kulit pada bagian telinganya.
Kekurangan dari helm ini adalah suara noise dari luar masih tetap masuk ke
telinga. Tidak bias memberikan perlindungan yang memadai begi kepala, khususnya
bagian muka, dagu, gigi, hidung, leher dan mata. Karena tidak dilengkapi dengan
kaca pelindung pada bagian depannya, maka helm ini tidak bias melindungi
pemakainya dari hujan, debu, angina serangga bahkan kerikil kecil yang
beterbangan di jalan.
c.
Helm ¾ Half-Face
Kelebihan dari helm ini adalah mampu melindungi bagian kepala, muka, leher,
telinga dan mata. Helm jenis ini berada pada posisi ketiga helm yang cukup
aman. Dengan kaca pelindung yang mudah dibuka-tutup, pemakai bias dengan mudah
makan, minum, memotret atau merokok sekalipun. Kaca pelindungnya juga bias
berfungsi untuk melindungi dari dari hujan, debu dan angin. Helm jenis ini
sedikit lebih mahal disbanding jenis helf-face.
Kekurangan dari helm ini adalah karena desainnya semi terbuka, maka akan
menimbulkan efek dengung di telinga pemakai-nya. Kurang memberikan perlindungan terhadap
muka, dagu, gigi dan hidung.
d.
Helm Full-Face
Kelebihan dari helm ini adalah adalah helm yang paling aman untuk digunakan
pengendara motor. Helm ini mampu melindungi muka, kepala, leher, telinga dan
dagu dengan sempurna. Helm ini juga aman dipakai disaat hujan serta melindungi
kita dari debu, kerikil atau serangga di jalan. Helm jenis ini mampu melindungi
pemakainya dari cedera yang tidak diinginkan apabila terjadi kecelakaan.
Kekurangan helm ini adalah karena tertutup rapat, sipemakai sulit untuk
bias mendengar suara sekelilingnya. Tidak praktis kalua kita ingin makan atau
minum di tengah jalan. Bagi pengguna kacamata, helm jenis ini sangat tidak
nyaman digunakan. Harga relative lebih mahal disbanding jenis lain.
e.
Helm Flip-Up
Kelebihan dari helm ini adalah hampir sama dengan jenis full-face, hanya
saja helm jenis ini memiliki bagian depan yang bias diputar keatas (flip-up). Helm
jenis ini mampu memberikan per-lindungan
yang cukup baik, sama halnya dengan jenis full-face.
Kekurangan helm ini karena bagian depannya bias dibuka-tutup,
maka ada kemungkinan bagaian tersebut jadi terbuka ketika terjadi kecelakaan
sehingga bias melukai bagian muka dan dagu.
5.
Pentingnnya Memakai Helm
Saat kita mengendarai sepeda motor, seharusnya kita
tidak lepas dari yang namanya helm. Namun masih banyak juga yang
mengabaikan keselamatannya yaitu berkendara tanpa menggunakan helm. Hal
tersebut tentu akan beresiko tinggi karena kepala merupakan bagian tubuh yang
sangat vital. Alasan utama pengendara sepeda motor menggunakan helm karena
takut ditilang oleh polisi. Fakta membuktikan bahwa pengendara sepeda motor
akan menggunakan helm jika berada di kawasan perkotaan yang setiap saat selalu
diawasi oleh polisi. Namun ini tidak berlaku pada kawasan yang tidak pernah
dilakukan razia, pengendara sepeda motor dengan santainya berkendara tanpa
memperhatikan keselamatan jika tidak menggunakan helm. Selain itu, helm juga
sangat identik dengan pengendara sepeda motor yang sudah dewasa saja karena
yang terkena razia adalah orang yang sudah dewasa. Namun itu juga tidak berlaku
bagi pengendara sepeda motor yang masih belum dewasa seperti siswa SD dan SMP
serta anak-anak seusianya.
Mereka dengan asyik berkendara di jalan raya tanpa ada
rasa takut sedikitpun. Karena mereka merasa tidak akan ditilang oleh polisi,
sementara keselamatan berkendara tidak mereka perdulikan.Selain itu juga
didapati anak yang diboncengkan orangtuanya tidak memakai helm, seyogyanya
keselamatan anak harus didahulukan daripada keselamatan orang tua, namun dengan
tidak menyepelekan keselamatan orangtuanya juga. Karena keselamatan berkendara
adalah harapan kita semua, jika kita lalai maka akan berakibat fatal bagi
pengguna sepeda motor.
6.
Cara
Memakai Helm
Cara menggunakan dan memakai helm yang baik dan benar.
a.
Bagian kepala melekat rapat.
Pada helm terdapat label ukuran mulai dari XS, S, M,
L, XL, dan XXL. Huruf-huruf tersebut bukan menandakan besarnya benda pelindung
kepala itu, melainkan lingkar rongga helm yang disesuaikan dengan lingkar
kepala si pemakai. Pada umumnya ukuran helm di dunia. Ukuran “S” direkomendasi
untuk yang mempunyai lingkar kepala 56-57 cm, sedangkan “M” = 58 cm, “L” =
59-60 cm, “XL” = 61-62 cm, dan “XXL” = 62-64 cm. Namun, perbedaan ukuran akan
ditemukan dibeberapa produk walaupun perbedaan itu tidak terlalu signifikan.
b.
Pemakaian helm dengan ukuran yang
benar bisa dilihat dari beberapa indikasi. Pertama, semua permukaan melekat
rapat di kepala, tetapi tidak sampai terasa sakit atau dipaksa masuk. Kemudian,
tidak terlalu menekan, juga jangan terlalu longgar.
c.
Ketika kepala masuk, pipi sedikit
seperti tertekan (jangan sampai menggangu konsentrasi). Setelah itu, coba
dorong ke kiri dan kanan, jika bergesernya dengan mudah berarti ukurannya
kebesaran. Satu lagi, coba dorong helm (pakai jempol dari bawah dagu) dan
tarik. Jika goyangannya lebih dari 45 derajat, berarti ukurannya terlalu besar
alias longgar.
d.
Terakhir, rasakan pandangan mata.
Gerakkan mata ke kiri dan kanan, jika ada yang mengganggu, itu menandakan bahwa
ukurannya kebesaran.
e.
Pastikan helm yang anda pilih
sesuai standar SNI. Helm memiliki peranan penting dalam melindungi kepala anda
ketika berkendara di jalan. Mulailah berkendara dengan tertib dengan memakai
helm yang benar.
E. Model
1.
Model
Penyuluhan Keselamatan
Penyuluhan keselamatan pada hakikatnya ialah
suatu kegiatan atau usaha menyampaikan materi keselamatan kepada masyarakat,
kelompok, atau individu, disini sasaran yang kita bidik adalah kelompok pelajar
tingkat SMP yang berada di Kota Tegal yaitu SMP Negeri 1 Slawi. Dengan
adanya materi tersebut maka diharapkan masyarakat, kelompok, atau individu
dapat memperoleh pengetahuan tentang keselamatan jalan dengan lebih baik.
Pengetahuan tersebut akhirnya diharapkan dapat berpengaruh terhadap perilaku.
Dengan kata lain, adanya penyuluhan keselamatan tersebut diharapkan dapat
membawa akibat terhadap perubahan perilaku sasaran.
2.
Metode
Penyuluhan
Metode yang dipakai dalam penyuluhan keselamatan
hendaknya metode yang dapat mengembangkan komunikasi dua arah antara yang
memberi penyuluhan terhadap sasaran, sehingga diharapkan tingkat pemahaman
sasaran terhadap materi yang disampaikan akan lebih jelas dan mudah dipahami,
diantaranya metode ceramah, curah pendapat, diskusi, tanya jawab dan
sebagainya.
Dari metode yang dapat dipergunakan dalam penyuluhan
keselamatan di SMP Negeri 1 Slawi
dapat dikelompokkan dalam dua macam metode yaitu metode didaktik dan sokratik.
a.
Metode Didaktik
Pada metode didaktik yang aktif adalah orang yang
melakukan penyuluhan keselamatan, sedangkan sasaran bersifat pasif dan tidak
diberikan kesempatan untuk ikut serta mengemuka-kan
pendapatnya atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan apapun. Proses
penyuluhan yang terjadi bersifat satu arah (one way method). Di dalam
kegiatan ini dilakukan penyampaian materi dengan dua cara.
Adapun yang termasuk dalam metode didaktik adalah :
1)
Secara Langsung Melalui Ceramah
Ceramah adalah suatu cara dalam menerangkan dan
menjelaskan suatu ide, pengertian atau materi secara lisan kepada sekelompok
sasaran sehingga memperoleh informasi tentang keselamatan. Dalam penyuluhan ini
penyuluh memberi-kan materi mengenai pengenalan PKTJ,
penggunaan helm, dan akibat tidak memakai helm.
2)
Secara Tidak Langsung
Dalam penyuluhan ini yang memberikan penyuluhan secara
tidak langsung namun dengan menggunakan media, seperti stiker dan banner yang
berisi topik dari penyuluhan tersebut.`
b.
Metode sokratik
1)
Diskusi dan tanya jawab
Diskusi kelompok adalah pembicaraan yang direncanakan
dan telah dipersiapkan tentang suatu topik pembicaraan dengan seorang pemimpin
diskusi yang telah ditunjuk. Dalam penyuluhan kali ini setelah penyuluh
memberikan materi dilakukan diskusi mengenai hal-hal yang kurang jelas pada
saat memberikan materi selain itu juga terdapat sesi tanya jawab.
2)
Studi kasus
Studi kasus adalah
sekumpulan situasi masalah yang sedetailya, yang memungkinkan kelompok
menganalisis masalah itu. Permasalahan tersebut merupakan bagian dari kehidupan
yang mengandung diagnosis, pengobatan dan pera-watan. Dapat
disampaikan secara lisan maupun tertulis, drama, film dapat juga berupa
rekaman. Dalam penyuluhan ini studi kasus masuk dalam topik akibat tidak
mematuhi aturan. Topik ini menggunakan media video.
F. Media
1.
Stiker;
2.
Presentasi interaktif dengan menggunakan LCD
atau proyektor dengan materi
kampanye keselamatan berlalu lintas dengan menggunakan helm;
3.
Pemutaran video; dan
4.
Helm SNI.
G. Alat evaluasi
1.
Lembar Pengamatan Survey
Pengamatan dilakukan pada hari Rabu, 9
November 2016 pukul 06.30 – 07.05 WIB swngan mengamati para siswa/i SMP Negeri
1 Slawi yang berangkat dengan mengendarai maupun bonceng sepeda motor. Hasilnya
antara lain :
No.
|
Indikator
|
Jumlah
|
1
|
Membonceng Memakai
Helm
|
4
|
2
|
Membonceng Memakai
Helm ( Tidak Klik )
|
6
|
3
|
Membonceng Tidak
Memakai Helm
|
325
|
TOTAL
|
335
|
2.
Kuisioner (pre-test
dan post-test)
Alat evaluasi yang digunakan dalam kegiatan kegiatan kampanye
di SMP Negeri 1 Slawi dengan cara pemberian kuisioner kepada siswa/i pramuka kelas
VII sebanyak 115 siswa/i dan kelas VIII sebanyak 20 siswa/i. Hal ini
dimaksudkan untuk mengetahui tingkat pemahaman bagi para siswa/i pramuka sebelum
dan sesudah pemberian materi penyuluhan.
Pemberian kuisioner pre
test dilakukan pada hari Jumat, 11 November 2016 sebelum pemberian materi penyuluhan.
Setelah pelaksanaan penyuluhan atau pemberian materi, dilakukan pengisian
kuisionerpost test untuk mengetahui
materi-materi yang telah diberikan pada saat penyuluhan.
H. Skenario
Kegiatan Pramuka di SMP Negeri 1 Slawi dibagi menjadi 10 kelompok
dengan masing-masing pemateri 3 taruna. Urutan kegiatan adalah sebagai berikut
:
1.
Taruna/i dan anak
pramuka SMP Negeri
1 Slawi mengikuti upacara pembukaan sampai selesai.
2.
Taruna/i
membagikan kuesioner (pre-test) guna mengukur tingkat pemahaman anak pramuka
terhadap keselamatan transportasi jalan sebelum diberikan penyuluhan.
3.
Pengenalan Kampus
Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan Tegal secara singkat.
4.
Pemberian materi
keselamatan transportasi jalan. Materi yang diberikan adalah sebagai berikut :
a.
Materi Teori :
1)
Pengertian helm;
2)
Dasar hukum
pemakaian helm;
3)
Fungsi helm;
4)
Jenis helm;
5)
Pentingnya
penggunaan helm; dan
6)
Cara menggunakan
helm yang baik dan benar.
b.
Materi Praktek :
Berkaitan
dengan tata cara penggunaan helm yang baik dan benar.
5.
Sesi tanya jawab
yang dilakukan oleh taruna/i Politeknik Keselamatan Transportasi Jalan terhadap
anak pramuka, apabila anak pramuka dapat menjawab pertanyaan diberi hadiah.
6.
Taruna/i
membagikan kuesioner (post-test) guna mengukur tingkat pemahaman anak pramuka
terhadap keselamatan transportasi jalan setelah diberikan penyuluhan.
7.
Upacara penutupan.
I.
Anggaran
No.
|
BARANG
|
SATUAN
|
JUMLAH
|
1
|
KUISIONER
|
Rp 175,00 x @1.000
|
Rp 175.000,00
|
2
|
STICKER
|
351 Buah
|
Rp 135.000,00
|
3
|
BANNER
|
1,5 x 3 Meter
|
Rp 70.000,00
|
4
|
HADIAH
|
5 Buah
|
Rp 100.000,00
|
5
|
SERTIFIKAT
|
Rp 2.500 x @40 buah
|
Rp
100.000,00
|
6
|
TRANSPORTASI
|
1 Bus Sedang
|
Rp 50.000,00
|
JUMLAH
|
Rp 630.000,00
|
J.
Susunan Acara
Nomor
|
Waktu
|
Acara
|
Tempat
|
1
|
14.00 – 14.15
|
Upacara Pembukaan
|
Lapangan
|
2
|
14.15 – 14.20
|
Memasuki Ruang Kelas
|
Ruang Kelas
|
3
|
14.20 – 14.35
|
Pre Test (Kuesioner)
|
Ruang Kelas
|
4
|
14.35 – 14.45
|
Pengenalan Kampus PKTJ
|
Ruang Kelas
|
PENYULUHAN
|
|||
Materi (Teori+Praktek)
|
|||
5
|
14.45 – 14.50
|
Pengertian dan dasar hukum penggunaan
helm
|
Ruang Kelas
|
6
|
14.50 – 14.55
|
Fungsi dan jenis helm
|
Ruang Kelas
|
7
|
14.55 – 15.00
|
Pemutaran video mengenai kecelakaan
akibat tidak menggunakan helm
|
Ruang Kelas
|
8
|
15.00 – 15.10
|
Tata cara menggunakan helm yang baik dan
benar (praktek)
|
Ruang Kelas
|
9
|
15.10 – 15.15
|
Yel-yel
|
Ruang Kelas
|
10
|
15.15 – 15.25
|
ISHOMA
|
Luar Kelas
|
11
|
15.25 – 15.40
|
Sesi Tanya Jawab + Pembagian Hadiah
|
Lapangan
|
12
|
15.40 – 15.50
|
Post Test
|
Ruang Kelas
|
13
|
15.50– 16.00
|
Upacara Penutupan
|
Lapangan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar